Jangan Gampang Mem-bully, Mari Santun dalam Bersikap!

Jangan Gampang Mem-bully, Mari Santun dalam Bersikap! - Assalamualaikum wr.wb Rekan-Rekanita IPNU IPPNU Dimanapun berada. Salam Belajar Berjuang Bertaqwa Berita IPNU Kendal, Pada Artikel Berita redaksi tentang IPNU IPPNU se kabupaten Kendal yang anda baca kali ini dengan judul Jangan Gampang Mem-bully, Mari Santun dalam Bersikap!, kami telah mempersiapkan berita IPNU IPPNU ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan BErita Kajian, yang kami rangkum dari situs resmi PC IPNU IPPNU Kendal ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jangan Gampang Mem-bully, Mari Santun dalam Bersikap!
link : Jangan Gampang Mem-bully, Mari Santun dalam Bersikap!

Baca juga


Jangan Gampang Mem-bully, Mari Santun dalam Bersikap!


Hoax atau berita bohong yang marak di media sosial sangat mudah menjadi viral, bahkan sikap bullying-pun bisa lebih mudah, hal itu juga bisa terjadi pada Anda yang sering membuat berita hoax.
Seorang anak muda atau ibu rumah tangga bisa tiba-tiba menjadi garang dan melecehkan para ulama. Ketidaksetujuan kita terhadap tokoh dan/atau pejabat pemerintahan diekspresikan lewat berbagai meme/gambar yang menghina. Kita tidak lagi fokus pada pemikiran, gagasan atau kebijakan, yang kita serang adalah kehormatan pribadi dan nama baik orang lain yang hendak kita permalukan karakternya di depan publik. Dan kita merasa puas dan tenang-tenang saja seolah kita tidak terkena dosa atas pelecehan yang kita lakukan itu.
Al-Mukarram KH A Mustofa Bisri pernah mengingatkan kita untuk sering-sering menyimak surat al-Hujurat. Mengikuti dawuh beliau, setelah kemarin membahas ayat 13 Surat al-Hujurat, maka izinkan saya kali ini membahas ayat 11—selebihnya Anda baca dan ngaji sendiri saja yah . Seperti biasa saya coba kutip dari kitab tafsir yang berbeda dalam setiap postingan saya sekalian agar pembaca diperkenalkan juga akan keragaman khazanah kitab-kitab tafsir.
Ini ayat yang kita bahas:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kaum lelaki dan perempuan mengolok-olok yang lain, boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik dari mereka. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah kefasikan sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Ada sejumlah riwayat mengenai sebab turunnya ayat ini. Mari kita kutip sebagian dari Tafsir al-Maraghi:
“Diriwayatkan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan ejekan yang dilakukan kelompok dari Bani Tamim terhadap para sahabat Rasul yang miskin seperti Bilal, Shuhaib, Salman al-Faris, Salim Maula Abi Huzaifah, dll. Riwayat lainnya menyebutkan bahwa ayat ini berkenaan dengan ejekan sebagian perempuan kepada Shafiyah binti Huyay bin Akhtab (salah seorang istri Nabi) yang keturunan Yahudi. Nabi kemudian berkata kepada Shafiyah: “mengapa tidak kamu katakan kepada mereka bahwa bapakku Nabi Harun, pamanku Nabi Musa dan suamiku Nabi Muhammad?!”
Tafsir Ibn Asyur menceritakan kisah yang lain lagi:
“Al-Wahidi meriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa ayat ini berkenaan dengan Tsabit bin Qais, seorang sahabat Nabi yang terganggu pendengarannya, dan karena itu beliau melangkahi sekian banyak orang di majelis Nabi untuk bisa berdekatan dan mendengar taushiyah Nabi. Tsabit ditegur oleh seseorang, tapi Tsabit balas bertanya: “siapakah ini?” Ketika orang itu menjawab, “saya fulan”, maka Tsabit menyatakan bahwa orang itu anak fulanah yang terkenal memiliki aib pada masa jahiliyah. Maka malulah orang tersebut, dan turunlah ayat ini menegur Tsabit.
Mem-bully dilarang bukan saja karena menimbulkan perasaan malu bagi korban karena kehormatan dirinya dijatuhkan, tapi juga terselip perasaan bahwa kita yang mem-bully ini lebih baik dari orang lain sehingga kita berhak melecehkan mereka, atau bisa jadi terselip perasaan iri hati bahwa orang lain itu lebih baik dari kita dan untuk menutupi ketidaksukaan kita akan kelebihan mereka, maka kita mem-bully mereka. Merusak kehormatan orang lain, memiliki perasaan sombong lebih baik dari orang lain atau dengki/iri hati akan kelebihan yang lain –semuanya tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Ini adalah perbuatan zalim. 
sumber : duta.co - nur


Demikianlah Berita mengani Jangan Gampang Mem-bully, Mari Santun dalam Bersikap!

yang telah kami rangkum dari situs resmi PC IPNU Kendal. Sekianlah mengenai berita Jangan Gampang Mem-bully, Mari Santun dalam Bersikap! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua dan semakin semangat dalam Berjuang di IPNU IPPNU dimanapun kalian berada baik di anak ranting, di ranting, anak cabang, bahkan sampai tingkat pusat nanti....... Aamiin Ya Robbal Alamin. Dan semoga segala yang kita lakukan didasari dengan ke ikhlasan menggapai ridha allah SWT. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya, Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamitharik, Wassalamualaikum Wr.Wb. Salam Belajar Berjuang Bertaqwa

Anda sekarang membaca artikel Jangan Gampang Mem-bully, Mari Santun dalam Bersikap! dengan alamat link https://beritaipnukendal.blogspot.com/2017/02/jangan-gampang-mem-bully-mari-santun.html
PR. IPNU IPPNU Desa Nolokerto Sumber : pcipnukendal.or.id

Belum ada Komentar untuk "Jangan Gampang Mem-bully, Mari Santun dalam Bersikap!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel